Banda Aceh – Acara ILC
2013 (Indonesia Linux Conference) ditutup dengan pelaksanaan KPLI
Meeting yang membahas rencana aksi komunitas pegiat linux dan open
source serta pelaksanaan ILC 2014. Rangkaian acara yang dimulai dari jam
20.00 WIB tersebut selesai pada jam 00.30 WIB.
Dengan adanya ILC di Aceh dan
pelaksanaan KPLI Meeting, diharapkan agar kedepannya perkembangan dunia
teknologi informasi di Aceh dan Indonesia semakin berkembang.
Dalam pelaksanaan KPLI Meeting ini,
perwakilan dari daerah yang sudah hadir menyampaikan sejauh mana sudah
perkembangan Open Source di daerahnya dan juga menyampaikan kiat-kiat
atau strategi-strategi dalam memasyarakatkan open source. Setelah semua
perwakilan menyampaikan kiat-kiatnya, dilanjutkan dengan merumuskan
beberapa hal untuk dijadikan sebuah rekomendasi yang akan disampaikan
kepada pemerintah.
Di acara pertemuan puncak tahunan ILC
ini, para perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia juga menyepakati
untuk membentuk sebuah steering comitee untuk mensinergikan gerak para pegiat linux dan open source di tingkat Indonesia.
Selain itu, acara KPLI Meeting ini juga
mengukuhkan Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah ILC
2014 dan juga menunjuk Kabupaten Tegal Jawa Tengah sebagai pelaksana ILC
2015.
Pelaksanaan ILC 2013 dan KPLI Meeting
yang diprakarsai oleh pihak KPLI Aceh juga bertujuan untuk mengenalkan
kepada Indonesia jika Aceh juga tak kalah dalam hal kemajuan
infrastruktur dan perkembangan dunia IT-nya.
“Acara ILC ini adalah acara tingkat
nasional,” ucap Zubaidi selaku ketua panitia ILC 2013 mewakili KPLI Aceh
(Komunitas Pengguna Linux Indonesia Aceh), Minggu (14/9/2013). Ia juga berharap kedepannya apabila ada
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara nasional kembali di Aceh,
supaya ada sedikit kepedulian dari pihak pemerintah. “Berdasarkan
pengalaman dari kegiatan yang sudah dilaksanakan ini, kami merasa kurang
mendapat kepedulian dari pihak pemerintah,” pugkasnya. (Jinal) (http://atjehlink.com/ilc-2014-akan-digelar-di-sinjai-sulsel/)